Rabu, 05 Januari 2011

Desaku.. Desa Borbor.

Desa Borbor terletak di Kecamatan Borbor Kabupaten Toba Samosir. Perjalanan ke desa ini memerlukan waktu 8 jam dari kota Medan. Rute perjalanan ke desa Borbor ini yaitu Medan-Siantar-Parapat-Porsea-Silimbat-Pangururan. Akses jalan menuju desa ini mulai dari Medan sampai ke Silimbat masih bagus. Tapi bila sudah memasuki desa Pangururan, jalan mulai kurang bagus. Jalan yang berbelok-belok, tanjakan-tanjakan kecil, jalan yang berlobang bahkan masih ada jalan yang belum di aspal, jembatan yang kurang terawat. 

http://www.emocutez.comKondisi yang seperti ini cukup membuat jantung berdebar-debar dan juga mual-mual. 

Terlepas dari kondisi jalan yang kurang bagus itu, sepanjang perjalanan menuju desa Borbor, kita dapat melihat pemandangan alam yang indah. Bukit yang menjulang tinggi, pepohonan, sawah, ladang. Kita juga bisa melihat penduduk yang sedang memikul hasil ladang, penduduk yang sedang mandi di pancuran (di pinggir jalan), anak-anak (dengan wajah kotor, ingusan dan kaki yang kotor karena kena lumpur) yang sedang bermain. Pemandangan seperti ini tidak kita jumpai di kota. 

http://www.emocutez.comOh ya, biasanya kalau ada bus yang sedang melintas, penduduk biasanya melihat kearah kendaraan tersebut. Mungkin mereka ingin tahu siapa yang datang.

Desa Borbor dulunya adalah desa yang terpencil. Masih berada dalam lingkup kecamatan Habinsaran. Tahun 1990 an masih belum ada listrik, kendaraan juga jarang, hewan (babi) masih berkeliaran, mengambil air harus dari sungai. Penduduk yang hendak berdagang di hari pekan masih menggunakan jasa kuda untuk mengangkut barang dagangannya. Namun sekarang ini tidak lagi demikian. Desa Borbor sudah menjadi Kecamatan sejak 5 tahun belakangan. Perlahan-lahan desa ini mulai berkembang. Terakhir saya melihat sudah ada tower di desa ini dan juga sekolah SMA Negeri (dulunya di desa ini hanya ada sekolah SD dan SMP Negeri saja).

Mata pencaharian penduduk di desa ini umumnya bertani. Hasil ladang mereka misalnya kopi, kayu manis, tomat, dll. Sebagian kecil dari mereka bekerja di kantor camat, puskesmas, guru. Di desa ini jarang dijumpai muda-mudi karena mereka umumnya merantau ke kota untuk sekolah, kuliah atau bekerja. Nah mereka baru akan pulang bila liburan natal dan tahun baru.

Cuaca di sini sangatlah dingiiiiiiiiin. Apalagi kalau malam hari. Udah pakai selimut 3 lapis aja masih terasa dinginnya. Suasana di kota ini sehari-harinya sepi karena penduduk setempat pada pergi ke ladang/sawah masing-masing. Nah desa ini baru ramai pada hari sabtu karena pada hari sabtu ada pekan di sini. Di pekan ini penduduk biasanya belanja kebutuhan sehari-hari untuk satu minggu. Di kesunyian dan gelapnya malam, terdengar suara bapak-bapak yang sedang bernyanyi sambil memainkan gitar di kedai kopi. Lumayanlah sebagai lagu pengantar tidur.

Untuk makanan sehari-hari, agak sulit kita menemukan ikan basah. Karena memang tidak ada penduduk yang menjual ikan basah di hari senin-jumat. Ikan basah dijual pada hari pekan (hari sabtu). Oleh Karena itu di hari sabtu atau minggu biasanya penduduk mengkonsumsi ikan basah. Lewat dari hari minggu itu, penduduk biasanya mengkonsumsi ikan asin, ikan teri atau daging.

Salah satu kekurangan di desa ini adalah, desa ini tidak mempunyai objek wisata. Seperti halnya di Sidikalang dengan Taman Wisata Iman nya, Tarutung dengan Salib Kasih nya, dll. Sehingga desa ini asli hanya sebagai tempat bermukim saja.

0 komentar:

Posting Komentar